Bab 34 – Bedah Laparoskopi untuk Kanker Endometrium

Bab 34 – Bedah Laparoskopi untuk Kanker Endometrium

Operasi / pembedahan kanker endometrium dilakukan secara tradisional atau biasa disebut dengan laparotomi. Kini, Operasi Histerektomi dan Limfadenektomi Panggul dilakukan melalui laparoskopi.

Keuntungan dari bedah Laparoskopi untuk kanker endometrium

Semua keuntungan dari pembedahan dengan laparoskopi yang telah dibahas sebelumnya pada bab 15 juga berlaku pada jenis operasi ini. Beberapa keuntungan yang spesial dari jenis operasi ini adalah :

1) Pembesaran dapat membuat operasi ini lebih mudah dan lebih tepat untuk dilakukan.

2) Bahwasannya dapat dijadikan sebagai alat untuk mengeksplorasi panggul dan perut sehingga dapat menentukan tingkat stadium dari penyakit. Biopsi juga dapat diambil dari bagian panggul maupun perut.

3) Pada pasien yang telah ditemukan memiliki kanker yang lebih lanjut, pasien akan mendapat keuntungan dengan laparoskopi yaitu pemulihan pasca operasi yang lebih cepat. Dengan demikian radioterapi maupun kemoterapi dapat dimulai dan dilakukan lebih dini.

Resiko dari melakukan bedah laparoskopi

1) Selalu ada sedikit timbul rasa kecemasan dari bedah laparoskopi itu sendiri yaitu akan terjadinya penyebaran penyakit karena penggunaan karbon dioksida yang digunakan untuk membuat perut menjadi gembung. Akan tetapi rasa kecemasan ini telah disingkirkan oleh penelitian yang telah banyak dilakukan mengenai pembedahan laparoskopi terhadap pengobatan kanker yang mana bahwa laparoskopi telah dinyatakan aman untuk operasi kanker.

2) Pada beberapa kasus saat penyakit telah menyebar atau adanya perlengketan pada struktur vital seperti usus atau pembuluh darah, yang memungkinkan operasi tidak dapat dilakukan dengan laparoskopi , dilakukannya operasi dengan laparotomi. sehingga harus

Kandidat pasien yang cocok untuk bedah laparoskopi

Pasien yang memiliki kanker endometrium dini paling cocok untuk operasi dengan laparoskopi. Pasien-pasien ini dapat memperoleh manfaat dari semua keuntungan-keuntungan dari operasi yang dilakukan dengan laparoskopi karena kanker endometrium sering didiagnosis lebih awal.

Teknik

Ada tiga aspek dasar dari operasi kanker endometrium dengan laparoskopi, diantaranya adalah :

1) Histerektomi laparoskopi
2) Limfadenektomi panggul atau pengambilan sampel kelenjar getah bening panggul
3) Pengambilan sampel kelenjar getah bening paraaorta

1) Histerektomi laparoskopi

Histerektomi laparoskopi telah dijelaskan sebelumnya secara terperinci pada Bab 33. Terdapat sedikit perbedaan saat melakukan histerektomi kanker endometrium dengan laparoskopi. Untuk dapat mengurangi hematogen ( penyebaran melalui aliran darah ) kanker, kedua tuba falopi dan ligamen infundibulo-pelvikum dikoagulasi saat awal mula operasi. Isolasi dan ligasi arteri uterina berasal dari arteri iliaka interna. Ruang – ruang yang berada di dinding lateral pelvis kemudian dibuka guna untuk melihat apakah ada kelenjar getah bening yang membesar. Apabila terlihat adanya kelenjar getah bening yang membesar , maka kelenjar getah bening akan diangkat dan untuk potongan beku ( frozen section) (g). Limfadenektomi panggul dapat dilakukan sebelum atau sesudah melakukan histerektomi. Dan kemudian histerektomi dilakukan seperti yang telah dijelaskan pada Bab 33.

2) Limfadenektomi Panggul atau Pengambilan Sampel Kelenjar Getah Bening

Pertama – tama, limfadenektomi panggul dilakukan dengan membuka ruang disekitar pembuluh pada panggul, yaitu pembuluh iliaka umum, pembuluh iliaka externa, pembuluh iliaka interna dan pembuluh obturator, kelenjar getah bening disekitar pembuluh ini diangkat.

Gambar 34.1 Tampilan laparoskopi setelah penyelesaian histerektomi total laparoskopi dan limfadenektomi panggul (a) vena iliaka eksterna kanan, (b) arteri iliaka eksterna kanan, (c) saraf obtuator kanan, (d) arteri umbilikalis obliterasi kanan, (e) arteri uterina kanan, (f) arteri iliaka eksterna kiri, (g) vena iliaka eksterna kanan, (h) arteri umbilikalis obliterasi kiri, (j) Kubah vagina, (k) kandung kemih, (l) rektum
Video 34.1
Histerektomi total laparoskopi dan limfadenektomi panggul untuk kanker endometrium
http://vimeo.com/159032432

Kasus 34.1 Kanker endometrium : Histerektomi Total Laparoskopi dengan Salpingoooforektomi Bilateral dan Limfadenektomi Panggul

Nyonya LLH yang berusia 55 tahun telah mengalami pendarahan pasca menopause. Dia menjalani histeroskopi , Dilatasi dan Kuretase yang dilakukan di negara yang berbeda. Histopatologi telah mengkonfirmasi diferensiasi yang baik pada adenokarsinoma endometrioid. Pemeriksaan dan USG dilakukan dan telah menunjukkan ukuran rahim yang normal. Lalu dia menjalani Histerektomi Total dengan salpingoooforektomi bilateral melalui laparoskopi dan Limfadenektomi Panggul. Durasi operasi memakan waktu 2 jam ( simak video 34.1 ). Pasca operasi keadaan dia baik – baik saja. Histopatologi telah mengkonfirmasi adenokarsinoma dengan diferensiasi yang sedang tanpa adanya keterlibatan kelenjar getah bening. Dia tidak memerlukan tambahan kemoterapi atau radioterapi. Saat ini dia sedang dalam tahap tindak lanjut.

3) Pengambilan sampel kelenjar getah bening para – aorta

Diseksi kelenjar getah bening para-aorta yang dilakukan dengan laparoskopi merupakan teknik dimana kelenjar getah bening diangkat dari sekitar aorta dan vena cava. Pengangkatan kelenjar getah bening para-aorta merupakan operasi kontroversial serta kompleks yang tidak dilakukan secara rutin. Sehingga dibutuhkan dokter bedah yang telah ahli melakukan laparoskopi dengan tingkat yang lanjut.

Ringkasan

• Operasi kanker endometrium dapat dilakukan dengan laparoskopi

• Histerektomi total laparoskopi dan limfadenektomi panggul biasanya dilakukan secara bersamaan

• Untuk melakukan jenis operasi ini secara laparoskopi diperlukan keahlian laparoskopi dengan tingkat yang lanjut

KONTENT

Copyrights © 2024 Selva’s Fertility, Obsterics & Gynaecology Clinic. All Rights Reserved.