Bab 13 – Kanker Serviks

Bab 13 – Kanker Serviks

Serviks ( leher rahim ) adalah segmen bawah rahim yang menyempit dan bergabung dengan bagian atas vagina. Serviks terdiri dari 2 bagian. Bagian serviks yang memanjang kedalam vagina disebut dengan ektoserviks atau portio vaginalis. Panjangnya sekitar 3 cm dan lebarnya 2,5 cm. Ektoserviks dilapisi oleh sel-sel seperti sisik ikan yang disebut sel skuamosa. Bagian serviks yang berada di atas vagina disebut dengan endoseviks. Endoserviks dilapisi oleh sel kelenjar seperti kotak yang disebut sel kolumnar. Persimpangan antara kedua jenis sel ini dinamakan zona transformasi. Ini merupakan bagian dari serviks yang rentan terkena kanker serviks.

Gambar 13.1 Serviks menunjukkan ektoserviks dan endoserviks
Gambar 13.2 Ektoserviks terlihat dari vagina

Jenis – jenis kanker serviks

Ada banyak jenis dari kanker serviks akan tetapi ada 2 jenis kanker serviks yang paling umum yaitu :

1. Kanker Serviks Sels Skuamosa

Kanker yang muncul dari sel skuamosa ektoserviks

2: Adenokarsinoma Serviks

Kanker yang muncul dari sel kelenjar endoserviks

Gambar 13.3 : Kanker serviks
Gambar 13.4 : Kanker serviks

Insiden

Berkat keberhasilan implementasi program skrining serviks ( Pap Smear ), insiden dari kanker serviks menurun di seluruh dunia. Meskipun demikian, angka ini masih tetap tinggi di negara berkembang. Puncak usianya adalah antara usia 45 – 60 tahun dan insidennya menurun setelah itu, akan tetapi memuncak lagi pada usia 80 tahun.

Penyebab

Kanker serviks dianggap disebabkan oleh Human Papilloma Virus ( HPV ). HPV merupakan virus yang ditularkan secara seksual. Terdapat lebih dari 100 jenis yang berbeda dari jenis HPV – 15 jenis ini dapat menyebabkan kanker serviks pada 99 % kasus. Kurang lebih, HPV 16 dan 18 menyebabkan 70 % kasus kanker serviks.

Faktor Resiko

  1. Wanita yang memiliki banyak pasangan seks memiliki resiko lebih tinggi

  2. Menjadi aktif secara seksual sejak dini

  3. Merokok

  4. Melemahnya sistem kekebalan tubuh

  5. Wanita dengan lebih banyak anak ( multipara ) memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena kanker serviks dibandingkan dengan wanita yang belum pernah memiliki anak

  6. Pemakaian pil kontrasepsi dalam jangka yang panjang agak sedikit meningkatkan resiko

  7. Wanita dengan status sosial ekonomi rendah memiliki resiko tinggi kanker serviks dibandingkan dengan wanita yang berstatus eknonomi tinggi

  8. Wanita yang menikah dengan pria yang banyak pasangan seks memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker serviks

  9. Wanita yang terinfeksi karena penyakit seks menular yang lainnya seperti klamidia, gonore atau sipilis memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker serviks

Tanda Gejala

  1. Perdarahan vagina setelah berhubungan seks

  2. Keputihan abnormal yang berair dan bernoda darah

  3. Perdarahan antar periode

  4. Perdarahan pada wanita pasca-menopause

  5. Nyeri panggul

  6. Keputihan yang berbau

  7. Beberapa pasien mungkin tidak memiliki tanda gejala sama sekali dan belum didiagnosis menderita kanker serviks selama smear serviks rutin

Diagnosis

Pada pasien dengan lesi serviks yang jelas, biopsi punch (g) lesi dapat dilakukan untuk pemeriksaan hispatologis (g) . Apabila lesi tidak jelas, kolposkopi (g) seharusnya dilakukan dan biopsi dapat dilakukan. Kadang biopsi kerucut (g) diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosis,

Stadium kanker serviks

Begitu diagnosis kanker serviks telah dibuat, stadium kanker penting dilakukan. Beberapa test diperlukan untuk stadium kanker.

1)  USG panggul

USG transabdominal dan transvaginal dapat memberikan gambaran tentang ukuran uterus / rahim dan ovarium dan apakah terdapat penyebaran kanker

2)  CT (computerized tomography) scan atau scan MRI (magnetic resonance imaging)

CT scan atau scan MRI dilakukan untuk dapat melihat ukuran tumor dan untuk melihat jangkauan penyebaran tumor.

3)  Pemeriksaan di bawah anestesi

Apabila seorang pasien berada di bawah anestesi, dokter dapat memeriksa vagina, serviks dan rektum secara menyeluruh. Sistoskopi dapat dilakukan untuk melihat apakah kanker telah menyebar ke kandung kemih. Pemeriksaan rektum dan proktosigmoidoskopi dapat juga dilakukan untuk melihat apakah kanker telah menyebar ke rektum.

Tingkatan stadium kanker serviks

Stadium 1 : Kanker terbatas pada serviks

Stadium 1A : Kanker hanya dapat divisualisasikan melalui mikroskop

Stadium 1A1 : Kedalaman kanker kurang dari 3 mm dan lebarnya kurang dari 7 mm

Stadium 1A2 : Kedalamannya antara 3 – 5 mm dan lebarnya kurang dari 7 mm

Stadium 1B : Ukuran kankernya lebih besar dan dapat divisualisasikan oleh mata telanjang tetapi terbatas pada jaringan serviks dan tidak menyebar

Stadium 1B1 : Kankernya tidak lebih besar dari 4 cm

Stadium 1B2 : Kankernya lebih besar dari 4 cm

Stadium 2 : Kanker telah menyebar ke bagian atas vagina atau telah menjangkau jaringan sekitar serviks ( parametrium )

Stadium 2A : Kanker telah mencapai bagian atas vagina

Stadium 2B : Kanker telah mencapai jaringan sekitar serviks ( parametrium )

Stadium 3 : Kanker telah menyebar ke sepertiga bagian bawah vagina dan / atau mencapai dinding panggul

Stadium 3A : Kanker telah mencapai ke sepertiga bagian bawah vagina, tetapi tidak mencapai dinding panggul

Stadium 3B : Kanker telah tumbuh melalui dinding panggul

Stadium 4 : Kanker telah menyebar ke kandung kemih dan rektum atau telah menyebar lebih jauh ( paru -paru , hati dan tulang )

Stadium 4A : Kanker telah mencapai kandung kemih atau rektum ( organ terdekat )

Stadium 4B : Kanker telah menyebar lebih jauh, mungkin paru-paru, hati dan tulang

Pengobatan / perawatan

Pengobatan / perawatan akan tergantung pada tingkatan stadium kanker dan kesehatan pasien. Pengobatan termasuk pembedahan, radioterapi, kemoterapi, kombinasi dari radioterapi dan kemoterapi yang disebut dengan kemoradiasi atau kombinasi terapi yang lainnya.

1) Operasi

Kanker serviks dini dapat diatasi oleh operasi.

Kanker serviks tingkat stadium 1A1 dapat diobati dengan biopsi kerucut (g), histerektomi sederhana atau laparoskopi histerektomi total ( lihat bab 33 ). Biopsi kerucut merupakan prosedur dimana sayatan yang berbentuk kerucut dibuat di sekitar jaringan kanker dan diangkat.

Kanker serviks tingkat stadium 1B hingga 2A akan memerlukan histerektomi radikal dan limfadenektomi panggul. Keduanya dapat dilakukan dengan laparotomi dan laparoskopi ( lihat bab 35 ). setelah pembedahan, apabila pada pemeriksaan hispatologis, ditemukan bahwa kanker telah menyebar, kemoterapi tambahan dan / atau radiasi mungkin dibutuhkan.

Gambar 13.5 Gambar menunjukkan bagaimana biopsi kerucut dilakukan

2) Kemoterapi dan Radioterapi

Pada pasien dengan penyakit lanjutan( stadium 2B hingga stadium 4),tidaklah mungkin untuk mengangkat semua kanker dengan pembedahan. Pada pasien dengan jenis kondisi seperti ini dan wanita-wanita yang secara medis tidak cocok untuk menjalani operasi,cara pengobatan yang lazim dilakukan adalah kombinasi dari kemoterapi dan radioterapi.

Tingkat kelangsungan hidup

Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun setelah pengobatan kanker serviks yang sesuai adalah

Stadium
Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun
1
81.6%
2
61.3%
3
36.7%
4
12.1%

Pencegahan

Dalam 70 % kasus, HPV 16 dan 18 menyebabkan kanker serviks. Vaksin HPV dimaksudkan untuk mengurangi infeksi HPV pada wanita. Skrining serviks secara rutin ( Pap Smear ) bertujuan untuk mengangkat lesi prakanker lebih awal. Pengobatan lesi prankanker ini dapat mencegah perkembangan menjadi kanker.

Ringkasan

Kanker serviks merupakan penyakit yang dapat dicegah. Dapat diperkirakan disebabkan oleh virus yang dinamakan Human Papilloma Virus. Kanker serviks dini dapat diobati oleh operasi / pembedahan. Pada kasus yang lebih lanjut, meskipun pembedahan tidak memungkinkan dan pasien akan diobati dengan radioterapi dan kemoterapi.

KONTENT

Copyrights © 2024 Selva’s Fertility, Obsterics & Gynaecology Clinic. All Rights Reserved.